Media Sosial

 

Risalah Islam untuk Kemanusiaan

Risalah Islam untuk Kemanusiaan
Pengarang
Subdit Kepustakan Islam 
Instansi
Kementerian Agama RI 
Kategori
Risalah Islam 
Statistik Data
 
Tgl. Publish
Rabu, 19 Februari 2025 

Risalah Islam untuk Kemanusiaan

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ ٱلْكِتَٰبَ هُدًىۭ وَرَحْمَةًۭ لِّلْعَٰلَمِينَ، وَجَعَلَ رَسُولَهُۥ رَحْمَةًۭ لِّلنَّاسِ أَجْمَعِينَ، وَٱلصَّلَوٰةُ وَٱلسَّلَامُ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍۢ، وَعَلَىٰٓ ءَالِهِۦ وَأَصْحَٰبِهِۦ وَمَن تَبِعَهُم بِإِحْسَٰنٍ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلدِّينِ. كَثِيرًا اَمَّا بَعْدُ, فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ, فَأُوصِيكُمْ وَنَفْسِي الْمُقَصِّرَةَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ وَاتِّبَاعِ سُنَّةِ نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ,قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ: ﴿وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةًۭ لِّلْعَٰلَمِينَ﴾

Hadirin jemaah Jum’at yang dimuliakan Allah Swt,

Marilah kita senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. dengan penuh keikhlasan, karena hanya dengan ketakwaan kita dapat meraih kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Saw., beserta keluarga, para sahabat, dan seluruh umat yang istiqamah dalam menegakkan ajaran Islam. Semoga kita juga termasuk dalam golongan yang berhak mendapatkan syafaat beliau pada hari kiamat nanti Aamiin YRA.

Hadirin yang dirahmati Allah Swt,

Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin). Ayat ini menegaskan bahwa kehadiran Islam bukan hanya untuk satu kaum atau bangsa, tetapi untuk seluruh umat manusia. Islam tidak hanya berbicara tentang ibadah ritual, tetapi juga tentang nilai-nilai kemanusiaan seperti keadilan, kasih sayang, dan kesejahteraan sosial.

Salah satu misi besar Islam adalah menegakkan keadilan bagi seluruh umat manusia. Allah berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسَٰنِ وَإِيتَآئِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ وَٱلْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Dia melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS. An-Nahl: 90)

Rasulullah saw bersabda,

ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ.

"Sayangilah siapa yang ada di bumi, niscaya yang di langit akan menyayangi kalian." (HR. At-Tirmidzi),

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Hadis di atas menegaskan bahwa Islam bukan hanya sekadar ajaran yang menitikberatkan pada ibadah individual, tetapi juga mendorong umatnya untuk memiliki kepedulian sosial. Islam mengajarkan keseimbangan antara hubungan vertikal dengan Allah (hablun min Allah) dan hubungan horizontal dengan sesama manusia (hablun min an-nas).

Dalam konteks ini, Islam menanamkan nilai kasih sayang sebagai fondasi utama dalam kehidupan bermasyarakat. Kasih sayang bukan hanya ditujukan kepada sesama manusia, tetapi juga kepada seluruh makhluk hidup, termasuk hewan dan lingkungan sekitar. Hadis ini mengandung makna mendalam bahwa siapa pun yang menebarkan kasih sayang di dunia akan mendapatkan balasan kasih sayang dari Allah yang berada di langit.

Imam Al-Ghazali, dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin, menegaskan pentingnya keseimbangan dalam kehidupan sosial dengan mengatakan,

قِوَامُ الدُّنْيَا بِأَرْبَعَةِ أَشْيَاءَ: بِعِلْمِ الْعُلَمَاءِ وَعَدْلِ الْحُكَّامِ وَسَخَاءِ الْأَغْنِيَاءِ وَدُعَاءِ الْفُقَرَاء.ِ

"Kehidupan dunia tegak dengan empat hal: dengan ilmu para ulama, keadilan para pemimpin, kemurahan hati orang-orang kaya, dan doa orang-orang fakir."

Pernyataan ini menunjukkan bahwa setiap lapisan masyarakat memiliki perannya masing-masing dalam membangun peradaban yang adil dan sejahtera. Para ulama memiliki tugas menyebarkan ilmu dan membimbing umat agar tetap berada di jalan yang benar. Para pemimpin bertanggung jawab menegakkan keadilan dan memastikan bahwa hak setiap individu dalam masyarakat terpenuhi. Orang-orang kaya didorong untuk berbagi rezeki dengan mereka yang kurang mampu, sehingga kesenjangan sosial dapat dikurangi. Sementara itu, kaum fakir memiliki kekuatan dalam doa mereka, yang dapat menjadi sumber keberkahan bagi seluruh umat.

Hadirin jemaah Jum’at yang berbahagia,

Konsep keadilan dan kepedulian sosial dalam Islam tidak hanya bersifat anjuran moral, tetapi juga merupakan bagian integral dari syariat Islam. Islam sangat menekankan pentingnya menolong fakir miskin, membantu orang yang lemah, serta menegakkan keadilan sosial. Prinsip ini tergambar dalam berbagai ajaran Al-Qur’an, seperti dalam surah Al-Ma’un yang mengecam mereka yang mengabaikan hak-hak anak yatim dan fakir miskin.

Selain itu, zakat sebagai salah satu rukun Islam menjadi bukti konkret bahwa Islam memandang kesejahteraan sosial sebagai kewajiban, bukan sekadar tindakan sukarela. Dalam perspektif ini, kepedulian sosial bukan hanya sekadar bentuk empati, tetapi juga merupakan bagian dari tanggung jawab spiritual yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Lebih jauh, Islam juga mengajarkan bahwa seseorang yang memiliki kedudukan dan kekuasaan harus menggunakan otoritasnya dengan penuh keadilan. Ketika seorang pemimpin berlaku adil, ia tidak hanya menegakkan hukum secara benar, tetapi juga memastikan kesejahteraan rakyatnya.

Sebaliknya, jika kekuasaan disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, maka kehancuran sosial akan menjadi konsekuensinya. Hal ini selaras dengan firman Allah dalam surah An-Nisa’ ayat 58:

۞ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِه ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا.

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa’ ayat 58:)

Ayat ini menegaskan bahwa keadilan adalah salah satu pilar utama dalam kehidupan sosial dan harus dijaga oleh setiap individu, terutama mereka yang memiliki wewenang dalam pemerintahan.

Hadirin jemaah Jum’at yang berbahagia,

Sebagai umat Islam, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjalankan peran kita sebagai khalifah di muka bumi. Menyebarkan kebaikan, mencegah kemungkaran, serta membangun peradaban yang berlandaskan kasih sayang dan keadilan adalah bagian dari tugas besar kita. Kasih sayang yang ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari akan membentuk masyarakat yang harmonis dan penuh keberkahan.

Oleh karena itu, marilah kita terus mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sosial kita, dengan memperbanyak sedekah, menolong mereka yang membutuhkan, dan memperjuangkan keadilan di setiap lini kehidupan. Dengan demikian, kita tidak hanya mendapatkan kasih sayang dari sesama manusia, tetapi juga kasih sayang dari Allah yang akan membawa keberkahan dalam kehidupan di dunia dan akhirat.

Semoga Allah senantiasa membimbing kita dalam kebaikan dan memberikan kita kekuatan untuk menjalankan misi Islam sebagai agama kemanusiaan yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Amin, ya Rabbal ‘alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْاٰنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khotbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَيُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللَّهَ العَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَر.

 

Form Generate Sitasi

Kolom Komentar

Support kami dengan komentar positif dan ulasan yang membangun.

* Anda Wajib login Untuk Menulis Komentar/Review.

Subscribe ELIPKSI

Jangan Lewatkan

Jangan sampai Anda terlewatkan update buku terbaru dari ELIPSKI, segera berlanganan gratis melalui email.