Media Sosial

 

Racun Modern yang Merusak Generasi

Racun Modern yang Merusak Generasi
Pengarang
Subdit Kepustakaan Islam 
Instansi
Kementerian Agama RI 
Kategori
Judi 
Statistik Data
 
Tgl. Publish
Rabu, 12 Februari 2025 

Judi Online: Racun Modern yang Merusak Generasi

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ەۗ قُلِ الْعَفْوَۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَۙ.

Hadirin jemaah Jum’at yang dimuliakan Allah,

Segala pujian yang kita terima sejatinya adalah milik Allah Swt., sehingga sudah sepantasnya kita kembalikan segala sanjungan tersebut kepada pemiliknya, yakni Allah Swt. Semoga selawat dan salam senantiasa kita sampaikan kepada Nabi Muhammad saw., beserta keluarga dan para sahabatnya yang dengan penuh semangat dan totalitas memperjuangkan agama ini sebagai wujud ketaatan kepada Allah Swt. Demikian pula kita, untuk meningkatkan kualitas ketakwaan, sudah sewajarnya melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dengan penuh kesungguhan. Meskipun terasa berat, ganjarannya akan kita rasakan kelak di hari kiamat.

Pada hari ini, khatib ingin mengingatkan kita semua tentang fenomena yang semakin merajalela di tengah masyarakat, yaitu judi online. Judi, dalam bentuk apa pun, telah lama dikenal sebagai perbuatan haram yang mendatangkan banyak kerugian, baik secara pribadi, keluarga, maupun masyarakat. Di era digital ini, judi tidak lagi dilakukan di meja-meja taruhan atau arena fisik, tetapi hadir dalam bentuk yang lebih canggih, tersembunyi, dan menggiurkan, yaitu judi online. Fenomena ini menjadi ancaman nyata, terutama bagi generasi muda kita.

Allah Swt. dengan tegas melarang segala bentuk judi dalam firman-Nya:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. إِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ.

“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?” (QS. Al-Maidah: 90-91).

Ayat ini dengan tegas melarang umat Islam dari segala bentuk perjudian. Judi adalah salah satu tipu daya setan yang bertujuan menjauhkan manusia dari Allah Swt. dan menjerumuskan mereka ke dalam kerugian yang tiada akhir. Judi online, meski tampak modern, hanyalah perpanjangan dari perbuatan keji ini. Ia menjadi semakin berbahaya karena mudah diakses melalui gawai dan internet, sehingga siapa saja, bahkan anak-anak dan remaja, dapat dengan mudah terjebak.

Jemaah yang dimuliakan Allah,

Dampak judi online sangat serius dan tidak dapat dianggap sepele. Banyak orang yang awalnya hanya iseng mencoba, tetapi akhirnya terjerat dalam lingkaran kecanduan yang sulit dihentikan. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar, terus berharap keberuntungan akan berpihak. Namun, kenyataannya, alih-alih mendapatkan keuntungan, mereka sering kali kehilangan harta benda, waktu berharga, bahkan harga diri.

Nabi saw. melarang keras kebiasaan mengundi Nasib (berjudi) karena dianggap merugikan, menimbulkan ketergantungan, dan bertentangan dengan prinsip keadilan dalam Islam. Dalam satu riwayat disebutkan:

عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ لَعِبَ بِالنَّرْدَشِيرِ فَكَأَنَّمَا صَبَغَ يَدَهُ فِي لَحْمِ خِنْزِيرٍ وَدَمِهِ.

"Dari Sulaiman bin Buraidah, dari bapaknya, disebutkan bahwa Nabi Saw pernah bersabda, 'Barang Siapa yang bermain dengan permainan Nardasyir (sejenis catur), maka seolah-olah ia telah melumuri tangannya dengan daging dan darah babi." (H.R. Muslim)

Hadis ini menunjukkan betapa hinanya perbuatan berjudi dalam pandangan Islam. Judi bukan hanya merusak keimanan, tetapi juga menghancurkan akhlak. Seseorang yang terjebak dalam judi online akan kehilangan kesadaran tentang tanggung jawabnya sebagai hamba Allah Swt., kepala keluarga, atau bagian dari masyarakat.

Rasulullah saw. tidak hanya melarang praktik perjudian secara langsung, tetapi juga berusaha mencegah segala bentuk aktivitas yang mengarah pada kebiasaan tersebut. Bahkan, sekadar ucapan ajakan untuk berjudi dianggap sebagai sesuatu yang tercela. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw. bersabda:

وَمَنْ قَالَ لِصَاحِبِهِ تَعَالَ أُقَامِرْكَ فَلْيَتَصَدَّقْ.

“Siapa pun yang mengajak temannya berjudi dengan mengatakan 'Mari berjudi', maka hendaknya dia bersedekah.” (H.R. Muslim).

Hadis ini menunjukkan betapa tegasnya Rasulullah saw. dalam menghilangkan akar perjudian, bahkan sejak tahap niat atau ajakan. Ajakan berjudi dianggap sebagai perkataan yang kotor dan tidak pantas. Untuk membersihkan diri dari dosa tersebut, Rasulullah saw. menganjurkan orang yang melakukannya untuk bersedekah sebagai bentuk taubat.

Jemaah yang dimuliakan Allah,

Generasi muda kita yang seharusnya menjadi penerus bangsa dan agama, kini berada dalam ancaman besar. Judi online merampas waktu belajar mereka, memutus mereka dari keluarga, dan menanamkan pola pikir instan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Jika ini dibiarkan, masa depan mereka, bahkan masa depan umat, akan hancur.

Oleh karena itu, jemaah sekalian, kita harus bersama-sama melawan racun modern ini. Sebagai seorang muslim, kita harus senantiasa menguatkan iman dan takwa kepada Allah Swt. Iman yang kokoh adalah benteng utama untuk melawan godaan judi online dan dosa-dosa lainnya. Selain itu, penting bagi kita untuk mencari rezeki dari jalan yang halal. Prinsip ini harus tertanam kuat dalam diri kita agar terhindar dari permainan judi online yang jelas-jelas diharamkan dalam Islam. Dalam sebuah riwayat disebutkan, dari Sa’id bin Umair dari pamannya, dia berkata,

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ: عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ.

Artinya: Rasulullah saw ditanya, “Pekerjaan apakah yang paling baik?” Beliau menjawab, “Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan semua pekerjaan perniagaan yang baik.” (H.R. Baihaqi dan Al Hakim)

Hadis ini menegaskan bahwa profesi terbaik dalam agama Islam adalah pekerjaan yang diusahakan dengan jeri payah dan keringat sendiri, bukan dengan menggantungkan diri pada uluran orang lain, terlebih mengadu nasib dengan permainan judi online.

Mari kita juga memperhatikan generasi muda kita. Anak-anak dan remaja harus diajarkan tentang bahaya judi online sejak dini. Mereka harus diarahkan untuk mengisi waktu mereka dengan kegiatan yang positif, seperti belajar, olahraga, atau berdakwah. Kita sebagai orang tua, guru, dan masyarakat memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi mereka dari jerat dosa ini.

Jemaah yang dirahmati Allah,

Judi online adalah racun yang menghancurkan generasi kita secara perlahan namun pasti. Jangan sampai kita lengah dan membiarkan perbuatan ini terus merajalela. Mari kita jauhi segala bentuk judi dan dosa lainnya, serta mendekatkan diri kepada Allah Swt. Semoga Allah Swt. menjaga kita semua, keluarga kita, dan generasi penerus kita dari bahaya judi online dan dosa-dosa lainnya.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا َوَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ إِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمُعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

 

Form Generate Sitasi

Kolom Komentar

Support kami dengan komentar positif dan ulasan yang membangun.

* Anda Wajib login Untuk Menulis Komentar/Review.

Subscribe ELIPKSI

Jangan Lewatkan

Jangan sampai Anda terlewatkan update buku terbaru dari ELIPSKI, segera berlanganan gratis melalui email.