Media Sosial

 

Persiapan Mental dan Spiritual Menuju Ramadan

Persiapan Mental dan Spiritual Menuju Ramadan
Pengarang
SUbdit Kepustakaan Islam 
Instansi
Kementerian Agama RI 
Kategori
Ramadan 
Statistik Data
 
Tgl. Publish
Selasa, 11 Februari 2025 

Persiapan Mental dan Spiritual Menuju Ramadan

الحمدُ للهِ الَّذِي جَعَلَ اللَّيَالِي وَالأَيَّامَ مَوَاسِمَ لِلطَّاعَاتِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِ المُرْسَلِينَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا الحَاضِرُونَ المَحْبُوبُونَ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَقَدْ قَالَ فِي كِتَابِهِ العَزِيزِ }يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ {وَقَدْ قَالَ: }يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ{

Jemaah salat Jum’at yang berbahagia,

Kurang dari sebulan lagi, umat Islam akan menyambut datangnya bulan Ramadan, bulan yang mulia dan penuh kemuliaan. Selama satu bulan penuh, umat Islam akan menjalani ibadah puasa Ramadan yang menjadi bagian dari komitmen keberislamannya dan juga bukti penyerahan dirinya secara total (istislām) terhadap Rabb-nya. Q.S. Al-Baqarah [2]: 183 menerangkan bahwa puasa Ramadan merupakan salah satu dari ibadah yang diberi ketentuan wajib untuk dikerjakan oleh umat Islam. Allah Swt berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah,

Sebagai bagian dari rukun Islam, posisi ibadah puasa Ramadan menjadi sentral bagi umat Islam. Dengan berpuasa, umat Islam telah memenuhi salah satu syarat untuk membuktikan jati diri atau identitasnya serta mengonfirmasi statusnya sebagai muslim. Hal ini tertuang dalam hadis Jibril ketika bertanya kepada Rasulullah saw mengenai makna dari Islam:

...

وَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِسْلاَمِ, فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : اَلإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَإِ لَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ, وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ, وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ, وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً...

“...dan Jibril berkata: ‘wahai Muhammad, coba jelaskan kepadaku apa itu Islam?’, lalu Rasulullah saw menjawab: ‘Islam ialah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Swt dan Muhammad ialah utusan-Nya, lalu menunaikan salat, membayar zakat, berpuasa Ramadan, serta berhaji ketika engkau mampu menjalaninya’...” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Kedatangan bulan Ramadan menjadi momentum terbaik bagi umat Islam untuk kembali merevitalisasi/meremajakan dan memverifikasi ulang statusnya sebagai seorang muslim. Tentu, diiringi dengan peningkatan kualitas dan kualifikasinya dari tahun sebelumnya. Maka untuk bisa mencapai dan mewujudkan niatnya demi menjadi seorang muslim yang tidak hanya tertulis di kartu identitas (KTP), namun juga sesuai dengan kategori yang disabdakan Nabi Muhammad saw, umat Islam harus mempersiapkan diri secara optimal dalam menyambut kehadiran bulan Ramadan.

Jemaah Jum’at hafizhakumullah,

Maqshad atau maqāshid (tujuan) dari ibadah puasa Ramadan ialah sebagai wasilah untuk menyempurnakan ketakwaan, sebagaimana redaksi la’allakum tattaqūn (agar kamu bertakwa). Takwa sendiri merupakan istilah yang diserap dari khazanah Islam yang bermakna imtitsāl mā amara Allāh bihi wa-jtināb mā nahā Allāh ‘anhu (menaati serta melaksanakan setiap yang Allah perintahkan dan menjauh apapun yang dilarang-Nya).

Oleh sebab itu, hendaknya setiap muslim mulai merajut kembali pakaian takwanya (libās al-taqwā) sejak saat ini dan menjadikan Ramadan sebagai titik kulminasi atau puncak spiritualitas dalam menyempurnakan ketakwaannya. Sebab Ramadan merupakan salah satu ibadah yang secara intim langsung ditinjau oleh Allah swt sebagaimana firman-Nya dalam satu potongan redaksi hadis qudsi:

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ اللهُ تَعَالَى: الصَّوْمُ لِيْ وَأنَا أَجْزِيْ بِهِ

“Nabi saw bersabda: Allah Swt berfirman: puasa ialah untuk-Ku dan Aku-lah sendiri yang akan membalasnya” (H.R. Bukhari).

Hadirin yang dirahmati Allah,

Adapun cara terbaik yang bisa dilakukan untuk menjalin kembali benang-benang takwa yang telah usang dan putus ialah dengan sebisa mungkin menjadi umat beragama yang memiliki mental-spiritual yang dewasa, baik dalam ranah teologis (ẖabl minallāh) dan sosiologis (ẖabl minannās).

Dalam konteks teologis, umat Islam bisa mulai membangun mentalitas-spiritual yang memaknai ibadah bukan hanya sebagai kewajiban semata tapi juga kebutuhan. Apapun bentuk formal ibadahnya, salat ataupun zakat dan puasa maupun haji dan umrah, bukanlah sebuah laku ritual yang dikerjakan atas nama keterpaksaan karena diwajibkan, apalagi karena ketakutan atas neraka, melainkan sebagai perwujudan dari upaya memenuhi hasrat spiritual yang ingin terus menyambungkan dirinya dengan Tuhannya.

Lalu pada ranah sosiologis, umat Islam bisa mulai menanamkan mentalitas-spiritual yang menekankan pada kesetaraan dan kedermawanan. Kewajiban puasa Ramadan serta zakat fitrah yang mengikuti di dalamnya mencerminkan kesamaan status, hak, dan kewajiban serta pentingnya kedermawanan. Siapapun yang dikenai kewajiban untuk menunaikannya, sejatinya sedang dilatih untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Manusia yang memanusiakan manusia tanpa melihat apapun latar belakangnya, serta manusia yang rela berbagi demi melihat senyum kebahagiaan saudaranya.

Jemaah sidang Jum’at yang diberkati Allah,

Jika umat Islam secara perlahan berhasil membangun takwa berdasarkan mental-spiritual yang dewasa dalam beragama serta mampu menjadikan bulan Ramadan sebagai momentum mencapai kesempurnaan, niscaya saat perayaan lebaran tiba, tidak hanya pakaian lahirnya saja yang baru, tapi juga batinnya. Sebab sebaik-sebaiknya pakaian ialah ketakwaan.

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْءٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ

“Wahai anak cucu Adam, sungguh Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan bulu (sebagai bahan pakaian untuk menghias diri). (Akan tetapi,) pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu merupakan sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Allah agar mereka selalu ingat” (Q.S. Al-A’raf [7]: 26).

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.

Khotbah Kedua

الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِ المُرْسَلِينَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا الحَاضِرُونَ المَحْبُوبُونَ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَالتَّقْوَى هِيَ وَصِيَّةُ رَبِّ العَالَمِينَ لِلْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ مِنْ خَلْقِهِ، فَقَدْ قَالَ فِي كِتَابِهِ العَزِيزِ}يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ .{وَأَمَرَ المُسْلِمِينَ وَالمُؤْمِنِينَ بِالصَّلَاةِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ كَمَا قَالَ فِي القُرْآنِ} :إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا{ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِينَ وَالمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ يَسِّرْ لَنَا أُمُورَنَا وَحَصِّلْ مَقَاصِدَنَا وَأَحْسِنْ مَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللَّهِ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللَّهَ العَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَر.

 

Form Generate Sitasi

Kolom Komentar

Support kami dengan komentar positif dan ulasan yang membangun.

* Anda Wajib login Untuk Menulis Komentar/Review.

Subscribe ELIPKSI

Jangan Lewatkan

Jangan sampai Anda terlewatkan update buku terbaru dari ELIPSKI, segera berlanganan gratis melalui email.