PAHLAWANAN NASIONAL PEMBANGKIT KEIMANAN
Oleh: H. Nur Abadi,S.Ag.M.S.I
KHUTBAH PERTAMA
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ, اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِى أَلَّفَ بِالْاِسْلَامِ بَيْنَ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ, وَالَّذِى اَوْجَبَ بِالْاِتِّحَادِ وَحَرَّمَ التَّفَرُّقَ فِى كِتَابِهِ الْمُبِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ هَدٰى مَنْ شَآءَ اِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ خَيْرُ دَاعٍ اِلَى الطَّرِيْقِ الْقَوِيْمِ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ, أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ, بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ : وَلَا تَقُولُوا۟ لِمَن يُقْتَلُ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتٌۢ ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ وَلَٰكِن لَّا تَشْعُرُونَ.
Maasyiral muslimin rahimakumullah
Alhamdulillah, sepantasnya kita menghaturkan rasa syukur kepada Allah swt atas limpahan kenikmatan yang tak terhingga, sehingga kita dapat melaksanakan tugas kekhalifahan di buma bumi. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah saw. beserta keluarga sahabat dan kita semua sebagai umatnya. Pada kesempatan ini khatib mengingatkan pribadi sendiri dan jamaah semua mari kita terus bersemangat meningkatkan kadar keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. dengan berusaha melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan demikian semoga Allah mengangkat kita semua pada derajat tertinggi sehingga menjadi hamba yang mulia di sisi -Nya.
Maasyiral muslimin rahimakumullah
Pada bulan ini kita memperingati hari pahlawan, apa yang kita ingat dengan hari pahlawan, yaitu peristiwa “heroik” di Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Tentara Belanda ingin menguasai kembali bangsa Indonesia dengan “membonceng” tentara sekutu akan mengambil alih kekuasaan atas Kepulauan Nusantara dari pihak Jepang yang baru saja mengalami kekalahan dalam perang dunia ke dua setelah Nagasaki dan Herosima di hancurkan dengan bom atom oleh tentara Amerika. Melihat kondisi itu Rakyat Indonesia tidak mau menerima kehadiran tentara sekutu yang di boncengi oleh tentara belanda. Dengan semangat berkobar jihad mempertahankan Negaranya, seluruh rakyat bersatu padu dengan persenjataaan ala kadarnya untuk mempertahankan kemerdekaan dengan semboyan :
عِشْ كَرِيمًا اَوْ مُتْ شَهِيدًا
“Hiduplah Mulia atau matilah dalam keadaan syahid”
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pahlawan adalah Orang-orang yang berjuang dengan gagah berani dalam membela kebenaran. Berdasar pengertian tersebut menjadi pahlawan adalah sangat memungkin bagi setiap orang tidak memandang latar belakang, ras, suku ,budaya dan agama. Pada saat ini menjadi pahlawan sudah tidak mengangkat senjata, tetapi bagaimana bisa mengisi kemerdekaan dan mengelola kemerdekaan itu demi keutuhan, kemakmuran dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Seorang yang berjuang dijalan Allah juga di sebut Pahlawan sebagaimana di sebutkan dalam Firman Allah swt dalam surat Al Baqoroh ayat 154 :
وَلَا تَقُولُوا۟ لِمَن يُقْتَلُ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتٌۢ ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ وَلَٰكِن لَّا تَشْعُرُونَ
“ Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya”
Ayat ini mengandung anjuran paling besar untuk berjihad di jalan Allah dan konsisten di atas kesabaran padanya, jikalau hamba merasakan apa yang didapatkan oleh orang-orang yang terbunuh di jalan Allah berupa pahala, niscaya tidak akan ada seorang pun yang mau terlambat melakukannya. Namun karena tidak adanya pengetahuan pasti yang sempurna itulah yang membuat hilangnya tekad, bertambah terlelap orang yang tidur serta terlewatkan ganjaran yang agung dan ghanimah, kenapa bisa begitu, padahal Allah telah berfirman :
إِنَّ ٱللَّهَ ٱشْتَرَىٰ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَٰلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلْجَنَّةَ ۚ يُقَٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ وَٱلْإِنجِيلِ وَٱلْقُرْءَانِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِۦ مِنَ ٱللَّهِ ۚ فَٱسْتَبْشِرُوا۟ بِبَيْعِكُمُ ٱلَّذِى بَايَعْتُم بِهِۦ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar “ QS. at-taubah ayat 111.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Seorang muslim yang sebenar-benarnya menjaga dirinya untuk berjihad mencari keridhoan Allah harus mendeklarasikan dan menunjukkan kepatuhan kepada-Nya. Meski begitu, dalam pelaksanaannya harus selalu didasari oleh ilmu pengetahuan dan keikhlasan. Munculnya keikhlasan di dasari iman yang kuat, dan Iman ini harus dirawat dan dijaga dengan beberapa langkah diantaranya: 1. Menjaga iman, membentengi iman dari Erosi akibat serba-serbi pengaruh kemanisan duniawi. Sebab tidak sedikit dari kita yang hidup serba berkecukupan, tetapi terlena akan manisnya kehidupan dunia sehingga melupakan arti kehidupan sesungguhnya. Dan tidak sedikit juga yang hidup serba kekurangan, tetapi terlena akan kehidupan dunia sehingga rela melepaskan keimanannya, naudzubillahi min dzalik. Begitulah pentingnya menjaga iman dan bahaya akibat lemahnya iman. Sabda Rosulullah saw :
أَخْبِرْنِي عَنْ الْإِيمَانِ ؟ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
“Kabarkanlah kepadaku tentang iman!” Rasulullah menjawab, “Engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk" 2. Memelihara iman dalam arti tetap berpijak dan berpegang pada jalan yang di syariatkan Allah SWT melalui para nabi dan utusannya. Sebab diantara kita, masih ada yang tidak berpijak pada jalan yang benar. Sehingga mereka beranggapan bahwa sesuatu yang dilakukauan masih jauh dari ketentuan agama, seperti kegiatan menpercayai hari baik, hari buruk, benda-benda dianggap mempunyai kekuatan, dsb. 3. Terus menerus berusaha memantapkan dan meningkatkan keimanan, bahwasannya tidak ada yang wajib di sembah selain Allah. Dengan demikian kita selalu mengabdi kepada Allah, sebaliknya jika iman kita lemah kita akan cenderung mengikuti hawa nafsu. 4. Selalu mengikuti apa yang menjadi tuntunan nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, dalam melangkah kita akan selalu memiliki arah dan tidak akan tersesat dalam lembah hitam. Misalnya: tuntunan untuk melaksanakan shalat lima waktu, menghormati orang tua dan saling tolong-menolong.Rasulullah saw bersabda:
عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ
“ Ada tiga hal, dimana barang siapa ketiganya berada padanya, maka ia akan memperoleh kenikmatan iman. Pertama, apabila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari pada yang lain. Kedua apabila ia mencintai seseorang semata-mata karena Allah. Dan ketiga, apabila ia membenci kekhafiran setelah ia di selamatkan dari itu. Sebagaimana kebenciannya untuk di masukkan ke neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Semoga momentum peringatan hari pahlawan ini bisa menjadi bahan introspeksi kita sebagai warga negara dan umat beragama. Karena Allah memerintahkan kita untuk belajar dari pengalaman masa lalu untuk menatap masa depan yang lebih cerah. Demikian khutbah jum’at pada siang hari ini semoga ada guna dan manfaatnya, aamiin..
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. أَمَّا بَعْدُ: فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ. وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلـمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلَا تَدَعْ فِيْنَا وَلَا مَعَنَا شَقِيًّا وَلَا مَحْرُوْمًا. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اۤلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. عِبَادَ اللهِ! إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Jika Anda membutuhkan sitasi pada Buku Digital ini, silahkan generate secara otomatis menjadi format APA, MLA, IEEE, Chicago, Harvard, dan Turabian.
Support kami dengan komentar positif dan ulasan yang membangun.
* Anda Wajib login Untuk Menulis Komentar/Review.