Perempuan sebagai Tiang Suatu Bangsa
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
Ma’asyiral mukminin rahimakumullah,
Segala puji bagi Allah yang senantiasa memberikan kita nikmat iman, Islam, dan ihsan serta memberikan kita kesehatan jasmani dan rohani sehinga kita dapat berkumpul di tempat yang mulia ini. Khatib berwasiat teruslah berpegang teguh dalam ketakwaan kepada Allah dan tinggalkan segala yang dilarangnya. Selawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad saw, yang karenanya Islam hadir kepada kita semua sebagai petunjuk dan standar moral dalam kehidupan ini.
Jemaah salat Jum’at yang dirahmati Allah,
Hari ini, dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional yang akan jatuh pada tanggal 8 Maret, kita akan berbicara tentang ”Perempuan sebagai Tiang Suatu Bangsa”. Perempuan sering kali dipandang sebagai pilar utama dalam kehidupan keluarga, namun perannya jauh lebih besar dari itu. Islam menempatkan perempuan dalam posisi yang sangat vital. Islam mengajarkan bahwa perempuan adalah tiang yang menopang keberlangsungan dan kehormatan suatu bangsa. Bahkan, dapat dikatakan bahwa perempuan adalah tiang bagi kemajuan suatu bangsa. Seperti halnya sebuah bangunan yang takkan kokoh tanpa tiang yang kuat, demikian pula bangsa yang tidak akan maju tanpa peran perempuan yang kuat dan kokoh dalam agama dan moralitas. Sebagaimana dikatakan dalam sebuah kata-kata hikmah yang masyhur:
الْمَرْأَةُ عِمَادُ الْبِلاَدِ إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَتِ الْبِلاَدُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَتِ الْبِلاَدُ
“Perempuan adalah tiang negara, apabila perempuan itu baik maka akan baiklah negara, dan apabila perempuan itu rusak, maka akan rusak pula negara.”
Jemaah salat Jum’at yang dirahmati Allah,
Perempuan memiliki peran sentral dalam pembangunan bangsa karena posisinya sebagai ibu, istri, dan anggota masyarakat. Sebagai ibu, perempuan disebut sebagai madrasah pertama bagi anaknya. Mereka berperan dalam mendidik generasi penerus dengan nilai-nilai luhur. Sebagaimana dalam sebuah ungkapan yang populer:
الأُم مَدْرَسَةُ الْأُوْلَى, إِذَا أَعْدَدْتَهَا أَعْدَدْتَ شَعْبًا طَيِبَ الْأعْرَاقِ
“Ibu adalah madrasah yang pertama, jika kamu menyiapkannya, berarti kamu menyiapkan lahirnya sebuah masyarakat yang baik budi pekertinya”
Ungkapan ini menjelaskan bahwa peran perempuan dalam mendidik generasi penerus adalah fondasi yang sangat penting dalam membentuk karakter dan moralitas bangsa. Tanpa perempuan yang baik, bangsa akan kehilangan arah. Jika kita cinta kepada negara ini, didiklah perempuan-perempuan yang ada dalam keluarga kita menjadi perempuan yang tangguh. Sayangi, rawat, dan jaga kehormatannya. Jangan biarkan kehormatannya dirusak orang lain, berikan pendidikan agama, karena dengannya akan menjadi dasar bagi mereka dalam melahirkan generasi-generasi terbaik yang kelak akan memimpin bangsa ini.
Jemaah salat Jum’at yang dimuliakan Allah Swt,
Sebagai istri, perempuan mendukung suami dalam menciptakan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Bahkan istri bukan hanya sekadar pendamping hidup, tetapi juga teman sejati yang mendukung suaminya dalam menghadapi setiap ujian kehidupan. Rasulullah saw menggambarkan Khadijah sebagai istri yang patut untuk diteladani atas perannya dalam mendukung perjuangan Nabi saw. Sebagaimana dalam sabda beliau:
آمَنَتْ بِي حِينَ كَفَرَ النَّاسُ، وَصَدَّقَتْنِي إِذْ كَذَّبَنِي النَّاسُ، وَوَاسَتْنِي بِمَالِهَا إِذْ حَرَّمَنِي النَّاسُ، وَرَزَقَنِي مِنْهَا اللَّهُ الْوَلَدَ دُونَ غَيْرِهَا مِنَ النِّسَاءِ.
"Khadijah telah beriman kepadaku ketika orang lain mengingkariku, Khadijah membenarkan aku ketika orang lain mendustakanku, Khadijah membantuku dengan hartanya ketika orang lain tidak memberikan bantuan, dan Khadijah melahirkan anak-anak untukku ketika perempuan lain tidak memberiku anak." (H.R. Ahmad)
Sebagai anggota masyarakat, perempuan berperan aktif dalam mewujudkan kebaikan dan kemajuan bersama. Perempuan dapat menjadi agen perubahan yang memiliki kekuatan untuk memajukan bangsa melalui berbagai aktivitas yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, pendidikan, serta pembangunan ekonomi. Sebagai contoh, perempuan terlibat dalam dunia pendidikan, baik sebagai guru, pendidik, maupun penggerak organisasi yang berfokus pada pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, dalam dunia ekonomi, perempuan menjadi pengusaha atau bekerja di sektor industri yang membawa kemajuan dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Maka penting untuk kita ingat bahwa sejatinya, kemajuan suatu bangsa sangat bergantung pada bagaimana kita menghargai dan memberdayakan perempuan.
Jemaah salat Jum’at yang dirahmati Allah,
Asma’ binti Abu Bakar adalah salah satu contoh dari perempuan tangguh yang perannya sangat besar dalam kemajuan Islam. Ketika Nabi dan Abu Bakar memutuskan untuk berhijrah ke Madinah, Asma' menjadi salah satu pihak yang sangat berperan penting dalam membantu mereka dengan menyediakan makanan dan perlengkapan untuk perjalanan mereka, meskipun dalam kondisi yang penuh risiko. Dengan hati yang tulus dan tanpa pamrih, ia menyembunyikan bantuan tersebut dan melaksanakan tugasnya dengan penuh keberanian, bahkan di tengah ancaman yang mengintai.
Peran Asma' sebagai agen perubahan di masyarakat menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya bisa berperan dalam urusan rumah tangga, tetapi juga dalam peran-peran besar yang melibatkan perjuangan dan pengorbanan di tengah masyarakat. Melalui kisahnya, kita bisa belajar bagaimana seorang perempuan dengan keberanian dan integritas bisa berkontribusi secara signifikan dalam sejarah dan pembangunan suatu bangsa.
Jemaah salat Jum’at yang dirahmati Allah,
Sebagai penutup, marilah kita renungkan bahwa perempuan adalah elemen yang sangat vital dalam membangun sebuah bangsa yang kuat dan maju. Peran mereka yang luar biasa sebagai ibu, istri, dan anggota masyarakat harus dihargai dan didukung sepenuhnya. Kita, sebagai umat Islam, dituntut untuk mengikuti teladan para perempuan salehah seperti Khadijah, Aisyah, Asma’, dan Fatimah, yang telah memberikan kontribusi besar dalam perjuangan dakwah dan perkembangan umat. Semoga Allah Swt selalu memberikan kita petunjuk dan kekuatan untuk menunaikan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.
Khotbah Kedua
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًا. اللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ مجيدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا. عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.
Jika Anda membutuhkan sitasi pada Buku Digital ini, silahkan generate secara otomatis menjadi format APA, MLA, IEEE, Chicago, Harvard, dan Turabian.
Support kami dengan komentar positif dan ulasan yang membangun.
* Anda Wajib login Untuk Menulis Komentar/Review.