Peran Penting Perempuan dalam Islam
إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Hadirin jemaah salat Jum’at yang dirahmati Allah Swt,
Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang menciptakan alam semesta beserta isinya, serta memberikan petunjuk-Nya melalui wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Selawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya yang setia mengikuti sunahnya hingga akhir zaman.Hadirin yang dimuliakan Allah,
Pada kesempatan yang mulia ini, kita akan membahas sebuah topik yang sangat penting, yaitu “Peran Penting Perempuan dalam Islam”. Topik ini sangat relevan mengingat bahwa setiap tanggal 8 Maret, dunia memperingati “Hari Perempuan Internasional”, sebuah momentum untuk menghargai perjuangan, dedikasi, dan kontribusi perempuan di seluruh dunia. Dalam ajaran Islam, perempuan memiliki posisi yang sangat mulia dan strategis dalam berbagai aspek kehidupan. Allah Swt dalam Al-Qur'an menjelaskan bahwa perempuan adalah makhluk yang diciptakan sebagai pasangan hidup bagi laki-laki, sebagai ibu, sebagai pendidik, dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam membangun masyarakat yang sehat dan sejahtera. Allah Swt berfirman dalam Surah An-Nisa' ayat 1:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ
"Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak." (Q.S. An-Nisa: 1).
Ayat ini menegaskan bahwa perempuan diciptakan bersama laki-laki sebagai bagian dari satu kesatuan, yang saling membutuhkan, menghormati, dan melengkapi. Dalam Islam, laki-laki dan perempuan memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi. Perempuan tidak dilihat sebagai makhluk yang lebih rendah, melainkan sebagai mitra yang sejajar dengan laki-laki dalam menjalani kehidupan ini.
Hadirin yang berbahagia,
Rasulullah saw pun memberikan contoh teladan yang luar biasa dalam memperlakukan perempuan. Beliau sangat menghormati, mencintai, dan memuliakan perempuan. Rasulullah saw bersabda:
وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ
"Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik perlakuannya terhadap istrinya." (H.R. Ibnu Majah).
Hadis ini menegaskan betapa pentingnya posisi perempuan dalam rumah tangga dan dalam kehidupan umat Islam. Perempuan memiliki hak yang sangat besar untuk diperlakukan dengan adil, kasih sayang, dan penghormatan. Bahkan, dalam salah satu hadis lainnya, Rasulullah saw mengingatkan kepada umatnya untuk tidak melupakan hak-hak perempuan:
اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ، فَإِنَّ المَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ
“Hendaklah engkau sekalian melaksanakan wasiatku untuk berbuat baik kepada para wanita. Sebab mereka itu diciptakan dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok ialah yang paling atas. Jika engkau meluruskannya berarti engkau mematahkannya dan jika engkau membiarkannya, ia tetap akan bengkok. Maka hendaklah kalian melaksanakan wasiatku untuk berbuat baik kepada wanita. (Muttafaqun Alaihi).
Hadirin yang dimuliakan Allah,
كَلَّا أَبْشِرْ فَوَاللَّهِ لَا يُخْزِيكَ اللَّهُ أَبَدًا وَاللَّهِ إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ وَتَصْدُقُ الْحَدِيثَ وَتَحْمِلُ الْكَلَّ وَتَكْسِبُ الْمَعْدُومَ وَتَقْرِي الضَّيْفَ وَتُعِينُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَقِّ
“Janganlah begitu, bergembiralah! Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu, selama-lamanya. Demi Allah! Sesungguhnya, kamu telah menyambung tali persaudaraan, berbicara jujur, memikul beban orang lain, suka mengusahakan sesuatu yang tidak ada, menjamu tamu, dan sentiasa membela faktor-faktor kebenaran.” (H.R. Bukhari).
Khadijah menjadi sosok yang pertama kali mengakui kebenaran wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad saw. Khadijah adalah salah satu dari As-Sabiqunal Awwalun, yaitu sebutan bagi orang-orang yang pertama kali memeluk Islam dan berperan penting dalam penyebaran dan pengukuhan Islam pada masa-masa awal. Khadijah tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga dukungan materiil. Sebagai seorang wanita yang kaya raya, Khadijah menggunakan hartanya untuk mendukung dakwah Rasulullah saw.
Begitu juga dengan Aisyah r.a., istri Nabi Muhammad saw yang dikenal sebagai seorang cendekiawan dan pengajar utama umat Islam di zamannya. Ibnu Katsir, seorang ahli tafsir Al-Qur’an, menggambarkan Sayidah Aisyah sebagai seorang perempuan yang luar biasa. Ia menyatakan bahwa di seluruh dunia pada masa itu, tidak ada perempuan yang memiliki kemampuan sebanding dengan Aisyah dalam hal ingatan, pengetahuan, kefasihan berbicara, dan kecerdasan. Aisyah meriwayatkan lebih dari 2.000 hadis dari Nabi Muhammad saw dan menjadi salah satu sumber utama dalam perkembangan ilmu hadis.
Aisyah juga berperan penting dalam banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam dengan keteguhannya dalam mempertahankan kebenaran. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah peran Aisyah dalam Perang Jamal, di mana beliau terlibat langsung sebagai salah satu tokoh yang terlibat dalam perjuangan politik saat itu. Meskipun dalam pertempuran tersebut terjadi konflik, Aisyah tetap menunjukkan keteguhan dan kejelasan dalam tujuan perjuangannya, yakni untuk menegakkan keadilan dalam umat Islam.
Hadirin jemaah salat Jum’at yang dirahmati Allah,
Selain Khadijah dan Aisyah, ada begitu banyak perempuan-perempuan inspiratif yang memiliki peran penting dalam perkembangan Islam, baik yang tercatat dalam sejarah maupun yang tidak tercatat. Marilah kita renungkan kembali betapa pentingnya peran perempuan dalam kehidupan ini. Semoga kita semua dapat meneladani sikap mulia Rasulullah saw terhadap perempuan, serta menjaga dan memuliakan perempuan dalam segala aspek kehidupan.بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْاٰنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khotbah Keduaالْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَيُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.
Jika Anda membutuhkan sitasi pada Buku Digital ini, silahkan generate secara otomatis menjadi format APA, MLA, IEEE, Chicago, Harvard, dan Turabian.
Support kami dengan komentar positif dan ulasan yang membangun.
* Anda Wajib login Untuk Menulis Komentar/Review.