Judi Online Ancaman Serius bagi Keluarga dan Masyarakat

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ

وَرَسُوْلُه. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ

تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Hadirin jemaah salat Jum’at yang dirahmati Allah Swt.,

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt atas limpahan nikmat dan karunia-Nya terutama dua nikmat yang agung, yaitu nikmat iman dan nikmat Islam sehingga kita bisa berkumpul untuk melaksanakan ibadah salat Jum’at secara berjemaah. Selawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad saw., semoga kita mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak.

Hadirin jeamaah salat Jum’at yang dirahmati Allah Swt.,

Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita merenungkan bersama salah satu musuh besar yang saat ini sedang merajalela di tengah masyarakat, yaitu judi online. Fenomena judi online yang semakin berkembang pesat menjadi masalah serius, bukan hanya karena dampaknya yang merugikan individu, tetapi juga karena dapat merusak tatanan masyarakat dan bangsa. Judi online menjadi ancaman yang lebih besar seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi. Permainan ini telah menyusup ke dalam berbagai lapisan masyarakat tanpa memandang usia, status sosial, maupun pendidikan.

Selain itu, judi online juga menghadirkan bahaya yang lebih mengkhawatirkan karena dapat diakses kapan saja dan di mana saja, menjadikannya semakin sulit untuk dikendalikan. Tidak sedikit orang yang terperangkap dalam kecanduan ini, bahkan di kalangan remaja dan orang tua, yang pada awalnya hanya sekedar iseng atau mencari hiburan, akhirnya terjerat dalam permainan yang merugikan ini. Para pemain yang terjebak dalam permainan ini akan merasa semakin terikat dan ketagihan. Mereka rela menghabiskan uang, waktu, dan energi hanya untuk mengejar kemenangan yang tidak pasti.

Hadirin jemaah shalat Jum’at yang dirahmati Allah Swt.,

Perbuatan judi merupakan suatu perbuatan yang dilarang keras oleh Allah Swt. Di dalam Al-Qur’an, surat al-Maidah: 90 Allah Swt menegaskan:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

Artinya, "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan".

Dalam Tafsir al-Mukhtashar, dijelaskan bahwa tujuan setan menganjurkan minuman keras dan perjudian ialah memunculkan rasa permusuhan dan kebencian dalam hati antarsesama dan memalingkan orang dari zikir maupun salat. Apakah kalian -wahai orang-orang mukmin- sudah meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa tersebut? Tidak ada keraguan bahwa hal itulah yang lebih pantas bagi kalian. Maka berhentilah dari perbuatan-perbuatan dosa tersebut.

Hadirin jemaah salat Jum’at yang dirahmati Allah Swt.,

Dampak yang ditimbulkan oleh judi online sangatlah luas dan merusak. Secara ekonomi, banyak individu yang kehilangan harta dan aset berharga mereka hanya untuk mengejar kemenangan yang tak pasti. Bahkan, sebagian dari mereka rela menggadaikan rumah, mobil, atau harta benda lainnya untuk terus bermain, berharap dapat mengembalikan kerugian yang semakin membesar. Selain itu, judi online juga berpotensi menumbuhkan sifat-sifat buruk seperti tamak, serakah, dan ketidakpedulian terhadap akibat dari perbuatannya.

Secara psikologis, perjudian online menimbulkan kecanduan yang dapat merusak mental dan emosional. Mereka yang terlibat dalam judi online seringkali merasa stres, cemas, dan tertekan akibat kehilangan uang atau waktu yang terbuang. Hal ini semakin memburuk karena perjudian online biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, sehingga tidak ada kontrol yang efektif dari keluarga atau lingkungan sekitar. Akibatnya, banyak kasus bunuh diri yang terjadi akibat depresi dan rasa putus asa yang mendalam setelah kerugian besar dalam perjudian. Allah Swt melarang kita untuk menjatuhkan diri kita ke dalam kebinasaan dan menghabiskan harta dengan cara yang sia-sia atau merusak. Allah Swt berfirman:

وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوٓا۟ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ.

Artinya: Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al-Baqarah: 195).

Hadirin jemaah salat Jum’at yang dirahmati Allah Swt.,

Lebih jauh lagi, dampak judi online tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga berdampak besar pada kehidupan keluarga dan hubungan sosial. Banyak kasus di mana orang yang kecanduan judi online menjadi tidak perhatian terhadap keluarga, mengabaikan kewajiban-kewajiban sebagai kepala rumah tangga atau sebagai anak, dan bahkan menyebabkan perceraian atau keretakan hubungan keluarga. Menghabiskan dan menggunakan harta yang diperoleh dari perjudian sama dengan menjerumuskan diri ke dalam api neraka. Rasulullah saw bersabda:

أَيُّمَا لَـحْمٍ نَبَتَ من حَرَامٍ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ (رواه البيهقيّ في شعب الإيمان).

Artinya: “Daging yang tumbuh dari makanan yang haram maka neraka lebih layak baginya” (H.R. al Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).

Hadirin jemaah shalat Jum’at yang dirahmati Allah Swt.,

Dalam masyarakat yang lebih luas, judi online turut memperburuk angka kejahatan, seperti pencurian, penipuan, dan penggelapan, bahkan pembunuhan karena individu yang terdesak akibat kerugian dalam berjudi cenderung melakukan perbuatan melanggar hukum untuk memenuhi kebutuhannya. Padahal sesama muslim adalah saudara satu sama lain sebagaimana sabda Nabi saw:

اَلْمُـسْــلِمُ أَخُو اْلمُسْلِمَ لَا یَظْـلِمُ وَلَایُظْلَمُ. متفق عليه.

Artinya: "Orang Muslim sesama Muslim adalah saudara tidak boleh saling menzalimi dan dizalimi." (Muttafaqun ‘alaih).

Akhirnya, jika dibiarkan tanpa penanganan yang serius, judi online dapat menghancurkan generasi bangsa ini. Masyarakat yang terjebak dalam kecanduan judi akan kehilangan arah hidup, masa depan, dan potensi besar yang dimiliki untuk memberikan kontribusi positif kepada negara. Oleh karena itu, sudah saatnya kita semua bergerak bersama untuk memerangi judi online, bukan hanya dengan upaya preventif, tetapi juga dengan memberikan dukungan kepada mereka yang sudah terjebak agar dapat pulih dan kembali ke jalan yang benar.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْاٰنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khotbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ

وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ

وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.