Media Sosial

 

Spirit Maulid Nabi Muhammad SAW dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Spirit Maulid Nabi Muhammad SAW dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Pengarang
Rosidi Bahri 
Instansi
Kategori
Maulid Nabi 
Statistik Data
 
Tgl. Publish
Kamis, 28 September 2023 

SPIRIT MAULID NABI MUHAMMAD SAW DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Oleh: Rosidi Bahri, S.Pd., M.Ag.

KHUTBAH PERTAMA

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ مُبْدِعِ الْاَكْوَانِ مِنَ الْعَدَمِ الَّذِيْ مَنَّ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ بَعَثَ فِيْهِمْ رَسُوْلَهُ الْاَعْظَمُ نَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَاَشْكُرُهُ عَلَى مَا أَنْعَمَ وَأشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إلّا اللهُ الْاَعَزُّ الْاَكْرَمُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بِالشَّرَفِ الْاَتَمِّ صَلّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَمَنْ فِيْ سَلَكِ دِيْنِهِ إِنْتَظَمَ.

اَمَّا بَعْدُ: فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى، وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَاب . وَقَالَ: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ.

Hadirin sidang salat jum’at yang dirahamati Allah…

Pada kesempatan yang mulia ini saya mengajak diri saya dan para jamaah sekalian untuk sama-sama menghaturkan rasa syukur kepada Allah Swt. yang telah menetapkan dan memantapkan iman dan takwa pada kita. Dengan senantiasa berharap semoga kian hari, seiring bertambahnya usia, iman dan dan ketakwaan kita kepada Allah semakin bertambah kokoh. Amiiin ya Rabbal Alamin.

Syukur yang tidak terhingga pula kita persembahkan kepada Allah Swt. yang memilihkan Indonesia sebgaia tanah lahir dan tanah air terbaik untuk kita. Indonesia sebuah negeri yang dilimpahi karunia, meski secara geograpis jauh dari lahirnya Islam, negeri yang bukan tempat lahirnya baginda Rasul Muhammad saw, namun syia’r-syi’ar Islam semakin terpancar, dan kacintaan serta kerinduan kepada sang Nabi semakin menggolara di seluruh penjuru Nusantara. Hal itu bisa disaksikan bersama semakin semaraknya perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. Mulai dari pelosok desa sampai istana negara. Perayaan-perayaan itu tentu bukan sekadar pesta tanpa makna, melainkan wujud dari rasa syukur akan lahir dan terutusnya sang baginda, dan ungkapan cinta dan rindu kepada yang sang pujaan Nabi Muhammad saw.

Ekspresi kecintaan kepada Nabi Muhammad yang diungkapkan melalui perayaan Maulid nabi seyogyanya menjadi momentum bagi kita untuk meneladi keluhuran dan keagungan dari pribadi Rasulullah saw. Karena pada pribadi beliau kita semua diperintah oleh Allah untuk meneladaninya. Seperti ditegaskan firman Allah dalam Surah al-Ahzab ayat 21:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS: Al-Ahzab: 21)

Hadirin yang dirahmati Allah…

Rasulullah saw. merupakan sosok yang bisa diteladani dari segala aspek mulai dari prilaku, sikap, dan sifatnya, baik yang berhubungan dengan Allah, manusia bahkan mahluk lainnya. Hebatnya pribadi Rasulullah dapat diteladani oleh semua orang dengan segala macam prfesi dan strata sosialnya. Mulai dari rakyat biasa sampai pada penguasa, baik bagi orang yang kaya atau orang yang tidak memiliki harta. Maka atas kesempurnaan pribadi Rasulullah itu disematkanlah padanya julukan insan kamil atau manusia yang sempurna.

Pada kesempatan khutbah kali ini, saya ingin mengajak kita untuk merenungkan makna dan spirit dari perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena kehidupan Rasulullah dalam kesehariannya juga bersinggungan dengan tindak-tanduk sosial kemasyarakatan, yang nilai-nilainya dapat kita implementasikan dalam praktik kehidupan kita sebagai warga bangsa dan negara. Sebagai sosok yang dicintai dan dihormati oleh seluruh umat Islam, Nabi Muhammad saw. telah memberikan inspirasi dan teladan yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Salah satu spirit yang termuat dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad yang dapat kita petik adalah. Pertama, semangat kasih sayang, kepekaan sosial yang tinggi dan kebersamaan. Dalam membangun masyarakat yang harmoni, spirit ini sangatlah penting, betapa kita lihat akhir-akhir ini masyarakat kita mulai menjauh dari sifat mulia ini. Mudah kita temukan antar satu saudara dengan saudara lainnya dan antar satu tetangga dengan lainnya mulai mengalami kerentanan kepedulian, bahkan tidak jarang terjadi aksi pembunuhan. Padahal jalinan kasih sayang, kepedulian dan kebersamaan adalah pondasi untuk kemajuan dan kesejahteraan satu negara. Mari tengok bagaimana sprit kasih sayang dan kepedulian sosial yang diteladankan oleh Nabi Muhammad saw. Allah Swt menggambarkannya dalam al-Qur’an sebagai berikut:

لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

“Sungguh, benar-benar telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, dan (bersikap) penyantun dan penyayang terhadap orang-orang mukmin”. (QS. At-Taubah: 128). Disebutkan pula dalam hadis riwayat Imam Muslim dalam shahihnya, no. 2599, ketika dikatakan kepada Nabi Muhammad, "Wahai Rasulullah! Berdoalah agar kaum musyrikin celaka." Maka beliau menjawab:

إِنِّيْ لَمْ أُبْعَثْ لَعَّانًا وَإِنَّمَا بُعِثْتُ رَحْمَةً

"Sesungguhnya aku tidaklah diutus untuk melaknat, namun aku diutus untuk menyebarkan kasih sayang.". (HR. Imam Muslim).

Sidang jumat yang dirahamati Allah…

Kedua, spirit Maulid Nabi Muhammad juga mencakup semangat persatuan dan kesatuan. Sebagai pemimpin umat, Nabi Muhammad saw. selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan umat Islam, sehingga umat Islam dapat meraih kemajuan dan kemakmuran bersama. Selain memperhatikan persatuan antar umat Islam. Disebutkan dalam catatan sejarah Nabi Muhammad juga peduli terhadap persatuan dan kesatuan antar umat beragama. Syekh ‘Ali bin Ibrahim bin Ahmad al-Halabi dalam kitab Insanul ‘Uyun fi Siratil Aminil Ma’mun mengatakan, di antara upaya Rasulullah dalam membangun persatuan dan kerukunan itu adalah dengan membuat suatu perjanjian antara umat Islam dengan bani Dlamrah. Adapun isi perjanjian itu adalah sebagai berikut:

بِسْمِ اللّهِ الرّحْمَنِ الرّحِيمِ. هَذَا كِتَابٌ مِنْ مُحَمّدٍ رَسُولِ اللّهِ لِبَنِي ضَمْرَةَ، فَإِنّهُمْ آمِنُونَ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ وَأَنّ لَهُمْ النّصْرَ عَلَى مَنْ رَامَهُمْ إلا أَنْ يُحَارِبُوا فِي دِينِ اللّهِ. وَإِنّ النَّبِي إذَا دَعَاهُمْ لِنَصْرِهِ أَجَابُوهُ، عَلَيْهِمْ بِذَلِكَ ذِمّةُ اللهِ وَذِمّةُ رَسُولِهِ، وَلَهُمْ النّصْرُ عَلَى مَنْ بَرَّ مِنْهُمْ وَاتّقَى

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ini adalah surat perjanjian dari Muhammad Rasulullah untuk Bani Dlamrah. Sesungguhnya, harta dan jiwa mereka dijamin keamanannya, dan sesungguhnya mereka akan mendapatkan pertolongan menghadapi orang-orang yang menyerang mereka, kecuali jika mereka memerangi agama Allah. Dan, jika Rasulullah meminta pertolongan kepada mereka, mereka pun akan menolongnya. Mereka mendapat jaminan keamanan dari Allah dan Rasul-Nya dan diberi pertolongan dari mereka yang baik dan menjaga (perjanjian).

Apa yang dilakukan Rasulullah saw. dalam upaya menyatukan umat baik sesama agama maupun antar umat beragama telah diikuti oleh para ulama-ulama dan para pendidiri republik ini. Hasil kongkritnya adalah kita sampai hari ini disatukan dalam satu negara. Kita tahu Indonesia adalah yang majemuk, multi etnis dengan ragam suku dan agama. Perbedaan-perbedaan diolah dan diramu dengan satu ijtihad lahirnya dasar negara yaitu Pancasila dengan semboyannya Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu cita. Maka untuk merawat kesatuan dan persatuan, melalui momentum Maulid Nabi Muhammad saw. kita harus menjunjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan rangka membangun sebuah negara yang kuat dan sejahtera.

Hadirin yang dirahmati Allah…

Di samping itu, spirit Maulid Nabi juga mengajarkan nilai-nilai keadilan dan keseimbangan. Nabi Muhammad saw. selalu menekankan pentingnya keadilan dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil, serta menyeimbangkan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat. Hal ini menjadi penting dalam membangun negara yang adil dan merata bagi seluruh rakyatnya. Maka benar apa yang disampaikan Muhammad Hatta bahwa tolok ukur keberhasilan negara ini apabila terpenuhinya sila Pancasila yang kelima yaitu, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Akhir kata, sebagai umat Islam, kita hendaknya selalu merenungkan makna dan spirit dari perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semangat kasih sayang dan kebersamaan, persatuan dan kesatuan, serta keadilan dan keseimbangan, adalah nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dan dijadikan pedoman dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil. Semoga Allah Swt. senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk kepada kita semua dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa yang baik dan benar.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ .أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ، اَشْهَدُ اَنْ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي اِلَى رِضْوَانِهِ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا.

اَمَّا بَعْدُ: فَيَاۤ اَيُّهَا النَّاسُ! اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ، وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلَآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ، وَقَالَ تَعَالَى: اِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِىٍّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اۤلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

عِبَادَ اللهِ! إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. 

Form Generate Sitasi

Kolom Komentar

Support kami dengan komentar positif dan ulasan yang membangun.

* Anda Wajib login Untuk Menulis Komentar/Review.

Subscribe ELIPKSI

Jangan Lewatkan

Jangan sampai Anda terlewatkan update buku terbaru dari ELIPSKI, segera berlanganan gratis melalui email.