Media Sosial

 

Jalan Mendaki itu Jalan untuk Memerdekakan

Jalan Mendaki itu Jalan untuk Memerdekakan
Pengarang
Sahari Salahuddin 
Instansi
Kategori
Kemerdekakan 
Statistik Data
 
Tgl. Publish
Rabu, 09 Agustus 2023 

JALAN MENDAKI ITU JALAN UNTUK MEMERDEKAKAN

Oleh: Sahari Salahuddin

KHUTBAH PERTAMA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ سَيَّدَنَا مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، اَحَسبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْن.

Hadirin jama’ah Jum’at hafizdakumullah.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt., yang telah memberikan nikmat iman dan Islam serta hidayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul pada kesempatan yang berharga ini guna menjawab seruan Allah untuk melaksanakan salat Jum’at. Shalawat dan salam kita persembahkan kepada baginda nabi Muhammad saw.

Hadirin jama’ah Jum’at hafizdakumullah.

Kita semua tahu bahwa hidup di dunia ini tidaklah mudah. Setiap orang pasti memiliki masalah dan kesulitan yang harus dihadapi dalam perjalanan hidupnya. Namun, sebagai hamba Allah yang beriman, kita percaya bahwa setiap masalah dan kesulitan hidup adalah sebuah ujian dari Allah Swt. untuk menguji keimanan dan kesabaran kita.

اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, “Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (Q.S. al-‘ankabut: 2-3).

Oleh karena itu, ketika kita dihadapkan pada masalah dan tantangan dalam hidup, janganlah kita merasa putus asa dan berputar-putar di tempat yang sama. Kita harus mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi tantangan tersebut. Dan salah satu cara untuk mengatasi masalah dan tantangan adalah dengan mendaki.

Hadirin jama’ah Jum’at hafizdakumullah.

Masalah dan persoalan hidup dapat dimaknai sebagai jalan yang mendaki. Mendaki dalam hal ini bukanlah sekedar aktivitas fisik yang dilakukan di alam terbuka semata. Mendaki merupakan sebuah metafora hidup yaitu jalan untuk memerdekakan diri yang mengajarkan kita untuk berjuang dan berusaha melewati tantangan demi tantangan yang kita hadapi. Seperti saat kita mendaki gunung, terkadang kita harus menyebrangi lembah yang dalam dan licin, melintasi sungai yang deras, atau melawan angin yang kencang. Namun, meski tantangan itu begitu berat, kita tetap harus melangkah maju. Sama halnya dengan hidup ini, kita harus menghadapi tantangan dengan tekad yang kuat dan semangat yang tidak mudah padam. Mendaki adalah jalan untuk memerdekakan diri dari segala ketakutan dan keterbatasan yang kita miliki. Ketika kita mendaki, kita akan menemukan kekuatan dan ketangguhan yang mungkin sebelumnya kita tidak sadari.

Mendaki bukanlah suatu yang mudah, maka kita memerlukan bantuan dari orang lain untuk melewati rintangan dan mencapai puncak. Demikian pula dalam hidup, kita memerlukan bantuan dan dukungan dari orang-orang terdekat kita, seperti keluarga, sahabat, dan lingkungan masyarakat yang baik. Kita juga perlu selalu memohon bantuan Allah Swt, yang senantiasa menemani kita dalam setiap langkah hidup.

Hadirin jama’ah Jum’at hafizdakumullah.

Para pejuang kemerdekaan dahulu memaknai "Jalan Mendaki itu Jalan untuk Memerdekakan" sebagai sebuah perjuangan yang memerlukan upaya yang gigih dan terus menerus dalam mencapai kemerdekaan. Mereka percaya bahwa kemerdekaan harus dicapai melalui proses yang panjang dan penuh perjuangan yang melibatkan semua elemen masyarakat.

Untuk memerdekakan, pejuang kemerdekaan meyakini bahwa perjuangan juga dapat dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan merupakan kunci untuk mengembangkan kecerdasan dan kemampuan manusia. Pejuang kemerdekaan memandang bahwa dengan memberikan pendidikan yang baik dan untuk semua rakyat, maka akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kemerdekaan dan hak-hak mereka.

Selain pendidikan, hal yang penting untuk meraih kemerdekaan adalah persatuan. Pejuang kemerdekaan menyadari bahwa untuk mencapai kemerdekaan, diperlukan persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu, mereka berusaha untuk menyatukan seluruh elemen masyarakat dan mengajak mereka untuk bekerja bersama-sama dalam mencapai tujuan kemerdekaan.

Hadirin jama’ah Jum’at hafizdakumullah.

Sedangkan para ulama memaknai "Jalan Mendaki" sebagai sebuah perjuangan yang terkait dengan pembebasan diri manusia dari keterbelengguan dan ketergantungan pada hal-hal yang bersifat duniawi, serta untuk mencapai kebebasan spiritual dan kesempurnaan akhlak. Mereka percaya bahwa memerdekakan diri dari pengaruh negatif yang ada dalam masyarakat merupakan sebuah perjuangan yang harus dilakukan oleh setiap individu untuk mencapai tujuan hidup yang sejati. Hal ini dilakukan dengan memperkuat iman dan taqwa, serta memperdalam pemahaman tentang ajaran agama.

Selain itu, para ulama juga memandang bahwa pembebasan diri dari keterbelengguan duniawi dengan beribadah secara konsisten dan teratur, hal ini dapat membantu individu memperkuat ikatan dengan Allah Swt. dan mengembangkan kekuatan spiritual yang dibutuhkan dalam perjuangan mencapai kesempurnaan akhlak.

Hadirin jama’ah Jum’at hafizdakumullah.

Sahabat Nabi termasuk orang-orang yang sangat kuat usahanya untuk kebebasan dan kemerdekaan dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu contoh nyata ketika sahabat-sahabat Nabi berjuang membebaskan diri dari kekufuran dan ketidakadilan melalui jalan hijrah ke Madinah. Dalam konteks spiritual, sahabat Nabi juga memperjuangkan kemerdekaan dari dosa dan kehinaan dengan cara mendekatkan diri kepada Allah, maka konsep tersebut dapat dipahami sebagai salah satu prinsip yang dipegang oleh sahabat Nabi dalam memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan dalam kehidupan mereka.

Motivasi tersebut didasarkan pada firman Allah SWT. (Q.S. An-Nisa: 122)

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ وَعْدَ اللّٰهِ حَقًّا ۗوَمَنْ اَصْدَقُ مِنَ اللّٰهِ قِيْلًا

Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Janji Allah itu benar. Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?

Dalam konteks ayat ini, Ibnu Katsir juga menjelaskan bahwa iman dan amal saleh merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Orang yang beriman akan cenderung melakukan amal saleh, dan sebaliknya, orang yang melakukan amal saleh dapat memperkuat dan meningkatkan imannya. Oleh karena itu, orang-orang yang beriman dan melakukan amal saleh merupakan orang-orang yang layak untuk mendapatkan keberkahan surga yang dijanjikan oleh Allah Swt. (Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2, halaman 343-344).

Sebagai kesimpulan, khatib mengajak marilah kita berjuang dan berusaha melewati setiap masalah dan tantangan yang kita hadapi dengan tekad yang kuat dan semangat yang tidak mudah padam. Kita yakin bahwa Allah Swt senantiasa bersama kita dan memberikan kekuatan untuk mengatasi setiap masalah dan tantangan. Dan ketika kita mencapai puncak gunung, kita akan merasa lega dan bahagia. Begitu juga dalam hidup, ketika kita berhasil melewati setiap masalah dan tantangan, kita akan merasakan kebahagiaan dan kemerdekaan yang sejati.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِاْلُقْرءَانِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بمَا فِيْهِ مِنَ اْلاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ .أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ .اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ. أَيُّهَا النَّاسُ! أُوْصِيْكُمْ بتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ .فَقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَه يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَبَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا إِبْراهَيْمَ فِي الْعٰلَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللّٰهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اۤلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآءِ ذِي الْقُرْبَـى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. أَقِيْمُوا الصَّلاَةَ !

 

Kolom Komentar

Support kami dengan komentar positif dan ulasan yang membangun.

* Anda Wajib login Untuk Menulis Komentar/Review.

Subscribe ELIPKSI

Jangan Lewatkan

Jangan sampai Anda terlewatkan update buku terbaru dari ELIPSKI, segera berlanganan gratis melalui email.