BULAN MUHARRAM DAN ANJURAN PUASA ASYURA
Oleh: Fakhrul Rijal
KHUTBAH PERTAMA
الْحَمْدُ لِلّٰهِ، الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ، لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى اٰلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
اَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أَصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَ اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْاٰنِ الْكَرِيْمِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ :إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ.
Hadirin sidang jama’ah Jum' at rahimakumullah
Segala puji dan puja mari kita panjatkan pada Allah atas berbagai macam nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita sekalian. Di antara nikmat yang Allah anugerahkan adalah kita berada di bulan yang mulia, yaitu bulan Muharram. Bulan ini bukanlah bulan yang penuh dengan musibah atau penuh sial sebagaimana anggapan sebagian orang.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada penghulu para nabi dan rasul sekaligus pelita kegelapan, yakni Nabi Besar Muhammad saw. Shalawat dan salam juga semoga terlimpah kepada para sahabatnya, para tabiin, para tabi’ tabiin, hingga kepada kita semua yang semoga diberi kekuatan mengikuti ajarannya.
Khatib berwasiat kepada diri pribadi dan juga kepada jamaah sekalian, marilah kita sama-sama mempertahankan sekaligus meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Sebab, takwa merupakan bekal terbaik kita menghadapi kehidupan akhirat kelak, di samping sebagai perisai diri kita dalam rangka menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Hadirin sidang jama’ah Jum' at rahimakumullah
Tidak terasa Dzulhijjah telah meninggalkan kita dan sekarang Muharram yang menyapa kita. Allah datangkan Muharram seraya mengetuk alam pikir kita bahwa waktu ini ternyata begitu cepat berlalu bagi kita. Kita adalah orang-orang yang beruntung karena masih diberikan kesempatan umur untuk memantapkan persiapan bekal di bulan Muharram.
Sebagaimana yang diketahui bahwa Muharram adalah bulan yang agung, bulan yang suci, bulan yang mulia, dan termasuk salah satu dari asyhurul hurum (bulan-bulan yang dimuliakan Allah). Ada momentum yang amat baik dan ditunggu-tunggu oleh umat Islam, yaitu momentum 10 Muharram. Ada apa dengan 10 Muharram? Ya, ada ibadah sunnah dengan tawaran pahala yang amat besar, yaitu puasa Asyura. Rasulullah saw bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ، إِنِّيْ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ – رواه مسلم
"Puasa hari 'Asyura aku berharap Allah akan menghapuskan dosa selama setahun." (H.R. Muslim).
Puasa Asyura dapat menghapus dosa selama setahun. Sedangkan setiap hari selalu ada dosa yang kita lakukan. Namun dengan berpuasa seraya mengharap ridha Allah Swt. semata, maka Allah hadirkan rahmat-Nya dengan menghapus dosa hamba-Nya selama setahun.
Bulan Muharram adalah bulan pertama dari bulan-bulan hijriyah yang berjumlah dua belas bulan. Bulan Muharram juga salah satu dari empat bulan bulan haram dalam Islam. Allah Berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌحُرُمٌ
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada watu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat yang haram.” (Q.S. at-Taubah: 36).
Selain sebagai pembuka tahun hijriyah, banyak amalan baik yang bila kita kerjakan pada bulan ini pahalanya akan dilipatgandakan seperti puasa dan bersedekah kepada sesama, dan sebagainya. Sehingga selama bulan Muharram kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan dan perbuatan yang baik.
Pada bulan Muharram juga terdapat satu hari istimewa yaitu hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Terdapat banyak peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 10 Muharram. Sehingga pada hari Asyura kita dianjurkan melakukan puasa dan amalan lain seperti menyantuni anak yatim, memperbanyak silaturahim, berziarah kepada para alim ulama, menjenguk orang sakit, dan sebagainya.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Dari berbagai amalan yang dianjurkan selama bulan Muharram sebgaimana disebutkan di atas semuanya mengandung pesan moral positif. Syekh Muhammad Ibnu ‘Asyur dalam kitab at-Tharir wat Tanwir memberikan tafsir terhadap ayat 36 surat at-Taubah sebagai berikut:
وَاعْلَمْ أَنَّ تَفْضِيْلَ اْلأَوْقَاتِ وَالْبِقَاعِ يُشَبِّهُ تَفْضِيْلَ النَّاسِ، فَتَفْضِيْلُ النَّاسِ بِمَا يَصْدُرُ عَنْهُمْ مِنَ اْلأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ، وَاْلأَخْلَاقِ اْلكَرِيْمَةِ
“Ketahuilah bahwa dimuliakannya sejumlah waktu dan tempat tertentu merupakan kehendak dimuliakannya manusia, melalui perbuatan-perbuatan baik dan akhlak mulia yang mereka lakukan”.
Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa setiap perbuatan maksiat yang diakukan di bulan haram akan mendapat siksa yang lebih berat, dan begitu pula sebaliknya, perilaku ibadah kepada Allah akan dilipatgandakan pahalanya. Beliau menyatakan:
وَمَعْنَى الْحَرَمِ: أَنّ الْمَعْصِيَةَ فِيْهَا أَشَدُّ عِقَاباً ، وَالطَّاعَةُ فِيْهَا أَكْثَرُ ثَوَاباً
“Maksud dari haram adalah sesungguhnya kemaksiatan di bulan-bulan itu memperoleh siksa yang lebih berat dan ketaatan di bulan-bulan tersebut akan mendapat pahala yang lebih banyak”
Syekh Ibnu Al-Jauzi dalam kitab At-Tabshirah memberikan kesimpulan bahwa: “Bulan Muharram adalah bulan yang sangat mulia. Bulan Muharram adalah musim kebaikan, saat yang baik untuk melakukan perdamaian, momen yang baik untuk meningkatkan amal, sedekah, menyantuni anak yatim, dan menolong mereka yang membutuhkan. Bulan Muharram sebagai bulan awal tahun baru Hijriah menjadi momen yang terbaik untuk melakukan hijrah, hijrah dari sifat yang tercela menuju sifat yang terpuji.”
Bulan Muharram adalah bulan yang menjadi momen kita menempa diri dengan berbagai amal kebajikan. Karena pada bulan ini kita dianjurkan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan dilarang melakukan perbuatan-perbuatan keji lagi tercela.
Maka marilah momentum bulan Muharram ini bisa kita jadikan sebagai sarana untuk menempa kepribadian diri kita dan bangsa Indonesia menuju moral yang lebih baik di tengah derasnya arus demoralisasi. Sehingga jika amalan-amalan yang dianjurkan dilakukan pada bulan ini kita sambut dengan hati gembira dan penuh keikhlasan, maka bisa kita pastikan akan menghasilkan insan-insan yang mulia di hadapan Allah Swt.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kita harus mengambil ibrah dan meneladani peristiwa sejarah hijrahnya Nabi Muhammad saw yang melahirkan peradaban dan periode keemasan di Madinah. Menjiwai karakter dan kepribadian kaum Muhajirin dan kaum Anshar yang sangat mengagumkan. Jiwa yang saling mengasihi dan menyayangi, tolong-menolong, menggalang persatuan dan membangun komitmen mealui Piagam Madinah sebagai acuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pada bulan Muharram kita disunnahkan berpuasa Asyura, puasa senin dan kamis. Melalui puasa-puasa tersebut, kita diajarkan untuk memiliki rasa empati dengan perjuangan para Nabi terdahulu, melatih kesabaran, memiliki ketekunan, ketangguhan dan menjadi perisai emosi agar tidak menjadi pribadi yang emosional dan pemarah, akan tetapi menjadi yang damai dan penuh dengan kasih sayang.
Pada bulan Muharram juga kita dianjurkan untuk memperbanyak bersedekah kepada fakir miskin, menyantuni anak yatim, memperbanyak silaturahim dengan sesama, dan menjenguk orang sakit. Amalan-amalan tersebut merupakan wahana untuk diri kita dalam meningkatkan rasa simpati dan empati terhadap sesama. Saling mengerti, menghargai dan memiliki perhatian terhadap sesama. Serta sebagai bentuk penghayatan bahwa kita diciptakan untuk salng mengasihi, menghormati, dan menghargai antar sesama serta segala sesuatu yang kita miliki adalah titipan dari Allah Swt.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kemudian pada bulan Muharram kita juga dianjurkan untuk memperbanyak membaca doa dan dzikir kepada Allah Swt. Tentu amalan-amalan terebut adalah sarana untuk kita mendekatkan diri kepada Allah sang pencipta. Dengan doa-doa yang kita mohonkan dan dzikir-dzikir yang kita lantunkan, kita berharap kepada Allah agar kita menjadi insan yang saling menghormati dan menyayangi serta menjadi hamba yang mendapat ridha dari Allah Swt.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْاٰنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي خَلَقَ اْلأَشْيَآءَ، أَحْمَـدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى حَمْدَ مَنْ عُفِيَ مِنَ الْبَلاَءِ، أَشْهَدُ أَنْ لَآ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَـرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُنْجِيْ قَائِلَهَـا يَوْمَ الْجَـزَاءِ، وَأَشْـهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَتْقَى اْلأَتْقِيآءِ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الرُّسُلِ وَاْلأَنْبِيآءِ، وَعَلَى اٰلِهِ الْكَرَمآءِ، وَأَصْحَابِهِ اْلأَصْفِيآءِ، وَمَنْ تُبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ اللِّقَاء.
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَأَشْـكُرُوْهُ عَلَى تَوَالِي النَّعَمآءِ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ تَعَالَى أَمَرَكُمْ أَمْرًا عَمِيْمًا، فَقَالَ جَلَّ جَلاَلُهُ: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَاعَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللٰهِ، اِنَّ اللٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَاشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللٰهِ اَكْبَرُ.
Support kami dengan komentar positif dan ulasan yang membangun.
* Anda Wajib login Untuk Menulis Komentar/Review.