Media Sosial

 

Membangun Masyarakat Sadar Mitigasi Bencana

Membangun Masyarakat Sadar Mitigasi Bencana
Pengarang
Samanhudi, S.Ag., M.Pd 
Instansi
Kategori
Mitigasi Bencana 
Statistik Data
 
Tgl. Publish
Rabu, 30 Agustus 2023 

MEMBANGUN MASYARAKAT SADAR MITIGASI BENCANA

Oleh: Samanhudi, S.Ag., M.Pd

KHUTBAH PERTAMA

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلاَرْضِ فِى سِتَّةِ اَيَّامٍ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهْ. وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهْ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ ابْنِ عَبْدِ اللهِ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ وَّالَاهْ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهْ.

اَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ, اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ وَهُوَ اَصْدَقُ الْقَائِلِيْنَ. ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمَ وَصَدَقَ رَسُوْلُهُ اْلحَبِيْبُ اْلكَرِيْم وَنَحْنُ عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ وَالشَّاكِرِيْنَ وَاْلَحمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Ungkapan rasa syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan begitu banyak kenikmatan kepada kita. Shalawat dan salam senantiasa kita sampaikan kepada Nabi Muhammad Saw beserta para sahabatnya, keluarganya, tabi’ut tabi’in dan insya Allah kita semua termasuk pengikut beliau yang selalu istiqamah dalam menjalankan syari’at Islam hingga yaumil akhir. Selanjutnya marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Takwa dalam arti yang sesungguhnya yaitu dengan menjalankan semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullaah

Negara kita Indonesia terkenal dengan negara yang rawan bencana. Mulai dari tanah longsor, kebakaran hutan, banjir bandang, gempa bumi, bahkan tsunami. Selain karena faktor alam dan letak geografis negara kita, ternyata ada faktor lain yang menyebabkan terjadinya bencana. Perhatikan firman Allah dalam surat ar-Rum ayat 41:

ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar

Dalam ayat ini, Allah menggunakan kata fasad, yang dapat diartikan sebagai kerusakan. Kerusakan yang dimaksud dalam ayat ini memiliki dua makna yaitu kerusakan alam dan kerusakan sosial atau moral. Semuanya disebabkan oleh ulah tangan, perbuatan manusia. Kendatipun Indonesia secara geografis termasuk negara dalam kategori darurat bencana, akan tetapi masih ada sebagian masyarakat yang tega merusak alam, hutan, laut dan lingkungan hidup. Membuang sampah ke sungai, melakukan pembakaran hutan atau illegal logging untuk pembukaan lahan baru, pencemaran laut yang dapat merusak biota laut menjadi kebiasaan buruk turun-temurun dilakukan.

Perusakan alam yang dilakukan manusia ini mengakibatkan sistem keseimbangan kehidupan jadi tidak terkontrol. Semakin marak kerusakan ekosistem laut dan darat, akan semakin besar pula dampak negatifnya bagi keberlangsungan hidup manusia. Bukankah Allah menciptakan semua makhluk saling terkait? Dalam keterkaitan itu lahir keserasian dan keseimbangan. Sesungguhnya alam semesta dibangun dengan harmonitas dan kausalitas, hubungan sebab akibat. Jika terjadi kerusakan dan pencemaran lingkungan, maka akan terjadi disharmonisasi, ketidak harmonisan alam semesta. Akibat dari kerusakan lingkungan ini membuat Allah menurunkan bencana sebagai buah dari perbuatan dosa dan pelanggaran yang dilakukan umat manusia, agar manusia kembali ke jalan Allah. Oleh karenanya mitigasi kerusakan alam perlu dilakukan dengan menyadari akan pentingnya keberadaan alam bagi keberlangsungan hidup manusia.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullaah

Ketika terjadi bencana alam, manusia merasa khawatir yang berdampak pada kerugian harta benda. Akan tetapi ada bencana yang jauh lebih dahsyat dampaknya terhadap masa depan generasi manusia yaitu bencana moral yang akan memporak-porandakan peradaban manusia.

Kerusakan infrastruktur akibat bencana alam masih bisa di rekonstruksi atau dibangun kembali dalam jangka waktu yang relatif singkat, bahkan bisa lebih bagus dari sebelumnya. Tetapi kerusakan moral generasi akibat dangkalnya akal budi tidak serta merta dapat dipulihkan dengan mudah. Akar persoalannya terletak pada minimnya nilai-nilai spiritual, nilai-nilai agama dalam jiwa manusia.

Kita patut mengelus dada menyaksikan sejumlah fenomena yang terjadi di sekitar kita, dimana diberitakan ada suami yang menjajakan istrinya. Anak yang memenjarakan ibunya hanya karena harta. Belum lagi ratusan pelajar hamil diluar nikah. Perilaku lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), tawuran pelajar, begal yang sangat meresahkan. Kasus-kasus semacam ini menjadi tamparan keras bagi kita semua untuk memberi perhatian lebih dalam penguatan paham agama kepada para remaja.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullaah

Penyakit sosial yang melanda generasi muda ini tidak bisa dibiarkan begitu saja tanpa penanganan serius. Harus diobati sedini mugkin agar tidak menjadi kronis dan berdampak lebih luas. Jalinan komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak perlu dilakukan. Pendidikan yang baik dan penanaman nilai-nilai agama serta pembiasaan akhlak mulia dalam keluarga menjadi tameng kukuh untuk menjaga anak keturunan dari perilaku yang menyimpang. Orang tua berkewajiban untuk menjaga keluarga dan keturunannya dari berbagai hal yang mendatangkan kemurkaan Allah, sebagaimana firman-Nya dalam surat at-Tahrim ayat 6:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ عَلَيۡهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, mereka tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya kepada mereka

Salah pergaulan menjadi pintu masuk terjadinya kemerosotan moral. Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh orang yang menjadi temannya, karena pada umumnya seseorang akan meniru gaya dan karakter orang yang sering bersamanya. Bergaul dengan orang yang tidak baik akhlak dan moralitasnya, akan mendorong seseorang untuk bersikap seperti temannya itu. Bila bergaul dengan pengguna narkoba, maka lama kelamaan diapun akan terjerumus. Oleh karena itu Rasululah mengingatkan kita dalam sabda beliau:

اَلرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ فَلْيَنْظُرْ اَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang di atas agama sahabatnya, hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa yang hendak ia jadikan sahabatnya.” (H.R. at-Tirmidzi).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullaah

Setiap kita berkewajiban untuk menyelamatkan generasi dari berbagai perilaku menyimpang yang dapat menghancurkan tatanan kehidupan. Bila kita antisipatif terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam, demikian juga seharusnya lebih sigap dalam mitigasi bencana moral. Ketahanan keluarga menjadi modal utama dalam menghasilkan dzuriah, anak keturunan yang bermoral tinggi. Pendidikan ketauhidan yang utuh dalam sanubari seorang anak dapat membentuk pribadi untuk hidup sesuai dengan tuntunan Allah.

Mulai sekarang, mari kita jaga alam lingkungan kita. Kita ciptakan harmonisasi dengan alam semesta. Hilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat merusak dan mencemarkan alam. Terlebih penting lagi, kita bentengi anak keturunan kita dengan penanaman moral dan pendidikan agama yang mendalam. Semoga dengan melakukan mitigasi bencana, baik kerusakan alam maupun kerusakan moral negara kita menjadi Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur. Amiin yaa Rabbal ‘aalamiin.

بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِى وَلَكُمْ وَلِسَآئِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ الْمُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا مَعَاشِرَ الُمسْلِمِيْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ تَعَالَى، فَهِيَ الْوِقَايَةُ مِنَ الْعَذَابِ وَالشَّرِّ، الْمُوَصَّلَةُ إِلَى الثَّوَابِ وَالْخَيْرِ. قال تعالى : إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللّٰهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اۤلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

عِبَادَ اللّٰهِ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَاشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ.

 

Kolom Komentar

Support kami dengan komentar positif dan ulasan yang membangun.

* Anda Wajib login Untuk Menulis Komentar/Review.

Subscribe ELIPKSI

Jangan Lewatkan

Jangan sampai Anda terlewatkan update buku terbaru dari ELIPSKI, segera berlanganan gratis melalui email.