MENELADANI SIFAT NABI DALAM KEHIDUPAN
Oleh: Hairus Saleh
KHUTBAH PERTAMA
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ عَلىَ رَسُولِ اللهِ. اَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ مَنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ الله، اُوْصِيْنِي نَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الّذين آمَنٌوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah Swt.
"Sebagai umat baginda Rasulullah Saw, hendaklah kita berbahagia dan bersyukur kepada Allah. Kita saat ini dapat merasakan nikmatnya iman dan Islam karena berkat beliau. Rasulullah saw. membawa Islam dan mengajarkannya kepada kita dengan cinta dan perdamaian. Beliau menjadi sosok panutan yang penuh dengan keistimewaan bagi umat Islam di seluruh dunia. Salah satu keistimewaan beliau adalah sifat terpuji yang melekat pada dirinya yang terealisasi dalam setiap langkah hidupnya. Oleh karena itu, segala sifat terpuji Rasulullah saw. haruslah ditanamkan dalam diri kita. Rasulullah telah memberikan contoh dan teladan dalam semua aspek kehidupannya. Sebagai seorang muslim yang cinta terhadap Rasulullah, hendaknya meneladani sifat-sifatnya dalam kehidupan sehari-hari sebagai representasi bentuk kecintaan dan ketaatan. Karena bentuk kecintaan terhadap Rasulullah tidak hanya cukup memperingati Maulid Nabi dengan beragam cara. Namun, bentuk kecintaan tertinggi terhadap Rasulullah adalah dengan meneladani dan mencontoh sifat-sifatnya..
Hadirin yang dirahmati Allah
Untuk bisa meneladani sifat-sifat wajib Rasul, kita harus memahami terlebih dulu arti dari setiap sifat-sifat tersebut. Terdapat empat sifat yang terdapat dalam diri Rasulullah. Keempat sifat ini tidak hanya dihafal dan diingat, namun diaplikasikan dalam kehidupan kita. Pertama adalah seorang Rasul memiliki sifat shiddiiq yang artinya jujur dan benar. Artinya, apa yang disampaikannya adalah sebuah kebenaran. Sifat shiddiiq tidak hanya bermakna jujur namun juga bermakna kekuatan. Kedua makna ini memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan, karena kejujuran itu mengandung kekuatan. Jika seseorang yang memiliki jiwa yang kuat maka akan muncul kejujuran dalam dirinya. Allah Swt. Berfirman dalam surat at-Taubah ayat 119:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar."
Berkata jujur merupakan perintah Allah untuk menuju kebenaran di mana kejujuran ini akan mengarahkan kita ke dalam syurga. Kita sebagai umat muslim sudah sewajibnya berkata jujur atau berkata yang benar sesuai dengan fakta. Hal ini ditegaskan oleh hadis Nabi yang mana beliau bersabda:
“Jujurlah kalian, karena sesungguhnya kejujuran itu membimbing ke arah kebajikan; dan sesungguhnya kebajikan itu membimbing ke arah surga. Dan seseorang yang terus-menerus melakukan kejujuran serta berpegang teguh kepada kejujuran pada akhirnya dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur (benar). Hati-hatilah kalian terhadap kebohongan, karena sesungguhnya bohong itu membimbing kepada kedurhakaan; dan sesungguhnya kedurhakaan itu membimbing ke arah neraka. Dan seseorang yang terus-menerus melakukan kebohongan serta bersikeras dalam kebohongannya, pada akhirnya dia akan dicatat di sisi Allah sebagai seorang pembohong (pendusta)," (H.R. Bukhari dan Muslim).
Jujur sebagaimana sifat nabi ini, harus kita praktekkan dalam kehidupan nyata. Sebagai umat Nabi Muhammad, hendaknya kita selalu bersikap jujur dalam menjalankan amanah yang kita emban, jujur dalam bekerja, jujur dalam bersosial serta selalu menjunjung sifat jujur dalam segala hal.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah
Selanjutnya sifat kedua yang ada pada diri Rasul adalah amanah yang artinya dapat dipercaya. Rasul selalu amanah ketika diberi kepercayaan. Sifat kedua Rasul ini dijelaskan dalam al-Qur’an surah an-Nisa’ ayat 58:
إنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِه ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا
“Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.”
Allah memerintahkan kepada manusia agar menyampaikan amanah kepada yang berhak. Sedangkan amanah yang harus dipelihara menurut Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam Tafsir Jalalain, di antaranya yaitu menyampaikan titipan dan hak-hak kepemilikan harta, melaksanakan akad, menepati janji, dan tidak membatalkan sumpah. Sebagai seorang Muslim, hendaklah kita menunaikan amanah secara sempurna meskipun amanah yang diserahkan itu begitu banyak dan sulit untuk dilaksanakan. Sifat yang ketiga yang melekat dalam diri Rasul adalah tabligh yang artinya menyampaikan. Rasulullah diberikan tugas oleh Allah Swt untuk menyampaikan wahyu Allah kepada Umatnya. Allah Swt Berfirman:
يَا اَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ ۗوَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَه ۗوَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ
“Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (Q.S. al-Maidah: 67)
Kita bisa meneladani sifat ini dengan senantiasa menyampaikan kebaikan kepada umat manusia, memberikan nasehat, saling mengingatkan hal-hal yang berkaitan dengan kebaikan, serta mengajaknya kepada perbuatan baik. Itulah tugas kita sebagai seorang muslim untuk saling mengingatkan dan menyampaikan kebaikan. Selanjutnya adalah sifat fathonah yang artinya cerdas atau pandai. Dalam menyebarkan misi Islam, Rasul selalu mendapat permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Akan tetapi, karena kecerdasannya beliau mampu menghadapi dan memberikan solusi kepada umat Muslim. Allah Swt. berfirman:
وَتِلْكَ حُجَّتُنَآ اٰتَيْنٰهَآ اِبْرٰهِيْمَ عَلٰى قَوْمِهۗ نَرْفَعُ دَرَجٰتٍ مَّنْ نَّشَاۤءُۗ اِنَّ رَبَّكَ حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ
“Dan itulah keterangan Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan derajat siapa yang Kami kehendaki. Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana, Maha Mengetahui.” (Q.S. al-An’am ayat 83)
Untuk meneladani kecerdasan Rasulullah, maka kita semua sebagai umat Muslim haruslah senantiasa semangat dalam menuntut ilmu. Terutama bagi yang masih muda, semangat menuntut ilmunya harus lebih berkobar lagi. Karena dengan semangat menuntut dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh akan berguna dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan kehidupan dunia yang lebih baik. Menanamkan dan meneladani sifat-sifat wajib Rasul dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari akan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan kita semua. Karena dengan menjadikan Rasul sebagai tauladan dan mencontoh sifat-sifatnya, maka Allah Swt. akan merahmati kita serta mencintai kita semua. Menjadi manusia yang memiliki sifat baik merupakan salah satu perintah Allah untuk menyebar kebaikan di bumi ini. jika kita mampu meneladani sifat-sifat Rasul maka keberkahan hidup akan senantiasa Allah lipat-gandakan.
Jamaah yang dirahmati Allah
Keempat sifat-sifat baik nabi tersebut harus sudah selayaknya kita mempraktekkannya dalam kehidupan nyata. Sebagai umat Nabi Muhammad, hendaknya menjadikan sifat-sifat nabi tersebut sebagai nafas kehidupan kita. Sehingga sikap shiddiq, tabligh, amanah dan fathonah menjadi kebutuhan hidup yang selalu kita jalankan dalam setiap tugas yang kita emban, baik tugas kantor tempat kita bekerja, maupun tugas sosial tempat kita hidup. Mudah-mudahan kita semua bisa meneladani sifat-sifat Rasul tersebut sehingga kita menjadi umat Muslim yang senantiasa menebarkan kebaikan di muka bumi ini.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ، اَشْهَدُ اَنْ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي اِلَى رِضْوَانِهِ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاۤ اَيُّهَا النَّاسُ! اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ، وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلَآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ، وَقَالَ تَعَالَى: اِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِىٍّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ، اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلَا تَدَعْ فِيْنَا وَلَا مَعَنَا شَقِيًّا وَلَا مَحْرُوْمًا، اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى، اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلًّا مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلًا صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلًا طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اۤلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. عِبَادَ اللهِ! إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Support kami dengan komentar positif dan ulasan yang membangun.
* Anda Wajib login Untuk Menulis Komentar/Review.